Bagikan

Sambas, 23 Desember 2024 – BPBD Kabupaten Sambas bersama instansi terkait menggelar rapat koordinasi untuk membahas penanganan banjir yang sedang berlangsung di beberapa wilayah. Fokus utama diskusi mencakup peningkatan kesiapsiagaan, distribusi bantuan, dan langkah mitigasi jangka panjang untuk mencegah dampak lebih besar di masa depan.

Dalam rapat tersebut, camat dari kecamatan terdampak melaporkan situasi terkini. Kecamatan Galing mencatatkan dampak paling parah, dengan enam desa terendam, 1.568 rumah terdampak, dan 10.752 jiwa yang terpengaruh. Sementara itu, Kecamatan Selakau melaporkan situasi aman tanpa rumah yang terendam, dan Kecamatan Paloh menyatakan banjir sudah surut.

BPBD menetapkan sejumlah langkah tindak lanjut, termasuk pengumpulan laporan kerusakan dari camat untuk mempermudah koordinasi bantuan, normalisasi sungai yang direncanakan ulang ke 2025, serta pemantauan potensi wabah penyakit di daerah terdampak. Selain itu, BPBD akan menyusun rekomendasi peningkatan status bencana menjadi tanggap darurat.

Distribusi bantuan logistik seperti beras dan mie instan juga menjadi prioritas, sementara Dinas PUPR dan instansi terkait akan fokus pada peningkatan infrastruktur untuk mencegah banjir di masa depan. Call Center BPBD akan segera diaktifkan untuk menyampaikan informasi terkait kesiapsiagaan dan langkah-langkah penanganan banjir kepada masyarakat.

Kepala BPBD Kabupaten Sambas menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa penanganan banjir dilakukan secara terkoordinasi, cepat, dan tepat sasaran, demi melindungi masyarakat dari dampak yang lebih besar.


Bagikan

By adi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *